15+ Kumpulan Puisi Selamat Hari Ibu 2020
Ditulis pada: Oktober 04, 2020
Setiap 22 Desember, di Indonesia diperingati sebagai Hari Ibu. Peringatan Hari Ibu di negeri ini sebenarnya sudah diterapkan sejak era pemerintahan Presiden Sukarno.
Di Indonesia hari ibu dirayakan pada tanggal 22 Desember dan ditetapkan sebagai perayaan nasional. Sementara di Amerika dan lebih dari 75 negara lain, seperti Australia, Kanada, Jerman, Italia, Jepang, Belanda, Malaysia, Singapura, Taiwan, dan Hong Kong, Hari Ibu atau Mother's Day (dalam bahasa Inggris) dirayakan pada hari Minggu di pekan kedua bulan Mei.
Di beberapa negara Eropa dan Timur Tengah, Hari Perempuan Internasional atau International Women's Day diperingati setiap tanggal 8 Maret.
Jadi Hari Ibu ini dirayakan oleh hampir seluruh Dunia, dengan makna Menghargai peran seorang ibu, dengan tanggal yang berbeda - beda.
Dan berikut ini ada Puisi tentang Ibu, yang dapat di gunakan untuk memperingati Hari Ibu nanti ataupun di gunakan untuk di media sosial kalian.
Puisi Selamat Hari Ibu 2020
Membantu Pekerjaan Ibu
Tuliskan seorang sister di atas meja,
Tangannya penuh tinta.
Ibu lelah bekerja keras,
ayo bantu semaksimal mungkin.
Jika ingin membuat sapu,
Banyak yang mengoleksi tutupnya.
Jika kita membantu Ibu,
Ibu senang kita juga bahagia.
Bambu dimakan panda,
Panda memiliki gigi dan kuku yang tajam.
Membantu Ibu menjadi pertanda,
Anak berbakti kepada orang tua.
Rasanya seperti sari tebu,
sangat segar di kepala.
Kami belajar membantu Ibu,
Ibu senang kami diberi imbalan.
Minggu masuk kemah,
Bawalah tali jangan lakban.
Belajar menyapu rumah,
Bersihkan rumah kita dengan nyaman.
Di hari yang panas, kenakan topi,
Cahaya panas sangat menyilaukan.
Jaga rumah tetap rapi,
Letakkan item di tempatnya.
Senja langit berwarna merah, aku
duduk melihat betapa indahnya itu.
Jangan membuat Ibu marah,
Patuhi semua nasihatnya.
Bunga
Oleh Ellen Erviandani
Aku pilih mati !
Jika bunga tetap menangis
Karena tiap-tiap tetesannya luka dalam jiwaku
Aku pilih mati !
Buratan benang kusam jalannya terlampau terbatas
Kala itu menghendaki aku bunuh sang waktu
Aku pilih mati !
Sebagai aku kupu-kupu yang tak bersayap
Bagi aku yang tak terbang cerahkan kelopaknya
Aku marah !
Jika keasingan merengut senyum bunga
Sangat teriris…
Aku tak pilih mati !
Sinar doa-doanya selimuti malamku
Begitu banyak harapan mimpi bunga padaku
Aku bakal berdiam diri
Dengarkan sepoi angin berasal dari dirinya
Menyongsong tajam sorot mata tuanya
Aku tak boleh mati !
Mendahului bunga
Itu pintanya
Hati Yang Tersisa
Oleh Eko Supriyono
Di bayang matamu yang sayu
Tersimpan sejuta rahasia
Penuh misteri
Yang tetap belum terjawab
Di garis dahimu
Tersirat banyak pertanyaan
Begitu sesaknya
Sehingga engkau perlu tertunduk
Kokoh rahangmu
Menopang saratnya beban persoalan
Begitu kerasnya
Hingga engkau oleng dibuatnya
Mencoba bertahan
Menyatukan tulang-tulang renta
Menjalin kulit-kulit keriput
Menjemput asa yang tlah kusut
Berusaha selalu berdiri
Berpegang terhadap impuls yang tlah berkarat
Berusaha selalu memberi
Walau yang tersisa tinggal HATI
Maafkan Aku, Ibu
Akulah sang pengukir mimpi
Yang menghendaki pergi berasal dari sunyi
Yang hanyut oleh gelisah
Dan ditelan rasa bersalah
Ibu, kaulah matahariku
Terang dalam gelapku
Kau tuntun aku di jalur berliku
Yang penuh oleh batu
Ucapanmu bagaikan kamus hidupku
Aku berteduh dalam naungan do’amu
Memohon ampunan darimu
Karena ridho Allah adalah ridhomu
Aku senang memilikimu Ibu
Karena engkau sinar hidupku
Kaulah kunci berasal dari kesuksesanku
Ibu, maafkan aku
Aku Pasti Datang
Oleh Nina Yusuf
Ibu..
Lautan udah ku seberangi
Rantau udah ku perjauh
Aku di sini dan kau di sana
Kita tetap berpijak di bumi yang sama
Namun saat ini siangku adalah malammu
Dan malamku, siang bagimu
Ibu..
Bagaimana kabarmu?
Masihkah kau menungguku?
Berharap aku hadir isi hari-harimu yang sepi
Menemanimu saksikan dan makan gado-gado kesukaanmu
Ibu..
Begitu banyak perihal yang kurindukan bersamamu
Begitu banyak kisah yang menghendaki kuceritakan
Tapi tidak sekarang
Tidak sebelum akan aku mampu ulang ke tempat itu
Ibu..
Bersabarlah sedikit lagi
Demi aku, demi kita
Aku tau kau lelah
Aku tau kau hampir menyerah
Tapi percayalah ibu, aku pasti datang..
Kehebatanmu Ibu
oleh Rifka Nurul Aulia
Ketika ku tak bisa berjalan
Ketika ku tidak bisa berbicara
Manusia pertama kali yang menemanimu adalah ibu
Yang selalu tersedia saat kau Sedih, senang dan susah
ketika anda mulai membesar
Kau bisa sadar hidup
Betapa sulitnya pernah pas ibumu melahirkanmu
Keringat bercucuran mulai jatuh
Dan saat ibumu melahirkanmu, ayahmu selalu menemani Ibu
Dan ayahmu berkata “Yang kuat “
Bayangkan dan bayangkan saat ini kau tumbuh menjadi makhluk normal
Masih banyak seorang ibu yang inginkan melahirkan anaknya normal
Tapi tersedia seorang ibu yang perlu mendapat kan ujian anak yang tidak normal
Sebagai manusia sosial kita perlu saling bantu dan tolong menolong
Maka,Kita perlu berterimakasih ke Ibu sebab 9 bulan dia mengandung
Tiada lelah yang dirasakannya
Maka saat ini kita perlu balas budi kepada ibu
Ibu I you
You are my everything
because you’re forever in my heart mother.
Thanks you allah and Thanks Mother
Selamanya kau selau di hatiku
Ulang Tahun Ibu
Ibu..
Engkau pecahkan kegalauan yang selalu membuatku jatuh..
Engkau bagai penopang raga yang mulai runtuh..
Engkau memberi semua yang kita butuhkan..
tapi kami, saat engkau butuhpun kita belum menyadari..
Ibu..
kau membuang waktumu tanpa lelah untuk kami..
Kau buat kasih sayang itu menjadi normalitas yang sering kita lupakan..
Engkau memberi tanpa kita meminta..
Engkau memberkan siraman kasih yang tidak ada tandingannya..
Ibu..
Andai perasaan ini sepeka hatimu.,.
setegas kasihmu..
Semampu dan selalu tersedia untuk kita anakmu..
kan kurubah segala yang menajadi kesalmu..
kan ku coba merengkuh rasa yang sering kau berikan kepadaku..
Diatas langit yang tak terbatas..
kau topangkan kasihmu tanpa mulai lelah..
Trimakasih Bunda.. terimakasih telah menjagaku sampai dewasa..
Memberikanku semua cinta tanpa putus asa..
dengan cintamu, aku merasakan kapabilitas yang sungguh luar biasa..
Love you Mom, aku gak dapat pernah bisa membalas seperti cinta dan kasih yang telah engkau berikan kepadaku, Sampai kapanpun!
Tidak Akan Terganti
Puisi Nurhalimah Lubis
Ketika kupandang lekat terhadap sudut matamu
Tersimpan derita yang begitu mendalam
Aku sadar disana banyak tersimpan air mata untuk kita anakmu
Air mata yang telah kita lakukan
Ibu
Kamu selalu berharap kita anakmu yang kan menjadi nomer satu
Namun sering kali kita melawan dan melalaikan perintahmu
Kami selalu membuatmu bersedih
Mulai saat ini aku bertekad untuk menghapus air matamu…
dan menggantinya bersama dengan canda dan tawa
Terima kasih Ibu
Kau takkan pernah tergantikan di di dalam hati kita anakmu
Perjuangan Tanpa Banding
Oleh Ary Gembel
Bermula berasal dari kasih sayang tulus…
Lukis semua rasa yang halus…
kini ku mulai cerita…
Saat merintih mencegah dera…
Tiada banding hantamannya…
Bagai terbakar larpa…
Tak pernah ia acuhkan jiwa kan tinggalkan raga…
Tak tersedia lukisan betapa menakutkan itu…
Layaknya petir bergemuruh…
Samua daya dan ingin tumpah…
meruah semua gelisah…
Puisi Seorang Anak Untuk Ibu
Aku berangkat saat ini untuk membantai lawan..
Untuk berjuang di dalam pertempuran..
Aku berangkat, Bu, dengarlah aku pergi..
Doakanlah sehingga aku berhasil..
Sayapku telah tumbuh, aku inginkan terbang..
Merebut kemenangan di mana pun adanya..
Aku dapat pergi, Bu, janganlah menangis..
Biar kucari jalanku sendiri..
Aku inginkan melihat, menyentuh, dan mendengar..
Meskipun tersedia bahaya, tersedia rasa takut.
Aku dapat tersenyum dan menghapus air mata..
Biar kuutarakan pikiranku..
Aku pergi mencari duniaku, cita-citaku..
Memahat tempatku, menjahit kainku..
Ingatlah, pas aku melayari sungaiku..
Aku mencintaimu, di selama jalanku.
Untuk Ibuku tercinta
By: Agus Suarsono
Ku ingin,
Menghirup hawa yang kau hirup.
Melangkah,
Di tempatmu melangkah.
Berteduh,
Di tempatmu berteduh.
Dan terlelap di atas pangkuanmu.
Ibu…
Ku cuma inginkan selalu bersamamu.
sepanjang waktuku…
Jauh lebih bermakna
oleh Taufiq Ridho
Telah berjuta kata coba ku rangkai
ketika inginnya hati menggambarkan
lautan tinta telah ku habiskan
ketika tangan kotorku inginkan tuliskan
Seketika, tubuhku mematung pas yg seakan berhenti
jiwa yg bergejolak mencampur adukan rasa…
aku tak bisa…
Apa yg sulit berasal dari merangkai kata? begitu sulitkah menulis?
Tidak! Ternyata Bukan itu
Karna Berapa dan seindah apa pun kata yg ku rangkai
sebanyak apa pun tinta yg ku habiskan
kasihmu jauh melebihi itu
semua tentangmu, jiwa yg suci itu
sebuah pengharga’an yang inginkan ku berikan
walau jauh berbanding bersama dengan tulusnya kasihmu itu
apalah makna sebuah kronologis kaata ini
kasihmu itu jauh lebih bermakna
karna engkau, aku mengertri hidup ini
kau itu bagai mentari
kau yg menyinari siangkuku
dan memberikan sinarmu terhadap bulan untuk menerangi malamku
aku menyayangimu, …ibu
Dan demikianlah, Puisi Selamat Hari Ibu, yang semoga bermafaat bagi semuanya.
I love you mamah.