Pengertian Hilal
Ditulis pada: Maret 13, 2022
Salah satu hal yang dilakukan untuk melihat munculnya hilal adalah melalui peneropongan yang juga kerap ditayangkan di beberapa stasiun televisi dan di lalukan di tempat yang tinggi dan juga terbuka, agar saat peneropongan tidak terkendala. Akan tetapi salah satu kendala peneropongan hilal adalah cuaca, saat cuaca mendung hilal sering tidak terlihat.
Hilal adalah bulan sabit muda pertama yang dapat dilihat setelah terjadinya konjungsi pada arah dekat matahari terbenam yang menjadi acuan permulaan bulan dalam kalender Islam.
Biasanya hilal diamati pada hari ke-29 dari bulan Islam untuk menentukan apakah hari berikutnya sudah terjadi pergantian bulan atau belum.
Dalam Bahasa Arab Hilal terbentuk dari 3 huruf asal, yaitu ha-lam-lam, sama dengan nasal terbentuknya fi’il (kata kerja) dan tashrif-nya. Hilal diartikan sebagai bulan sabit atau bulan muda yang terlihat pada awal bulan dalam sistem kalender islam.
Hal ini juga ditegaskan dalam surat Al Baqarah 189 yang memiliki arti:
“Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadah) haji; Dan bukanlah kebajikan memasuki rumah-rumah dari belakangnya, akan tetapi kebajikan itu ialah kebajikan orang yang bertakwa. Dan masuklah ke rumah-rumah itu dari pintunya; dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung”
Melalui surat tersebut dapat diketahui fenomena “Hilal” digunakan sebagai penentu waktu datangnya bulan baru qamariyah atau awal bulan hijriyah sebagai tolak ukur waktu peribadatan umat muslim di dunia, salah satunya penentuan ibadah puasa Ramadan.
Demikianlah artikel sederhana Pengertian Hilal, yang semoga bermanfaat bagi semuanya.